Selasa, 17 November 2015

Pengalaman Pribadi Mengenai Sikap "Ikhlas dan Sabar"

IKHLAS dan SABAR

Berbicara tentang ikhlas dan sabar merupakan sifat kesatuan yang tak terpisahkan, ya sebagaimana mestinya 2 hal tersebut sangat berkaitan satu sama lain. Anggap saja misalkan terjadi sesuatu seperti kehilangan barang, maka kita harus mengikhlaskan dan tentunya  merelakannya sehingga sabar adalah tujuan akhirnya.

 Ikhlas sangat penting pada kehidupan kita karena jika kita tidak memiliki rasa ikhlas maka kita akan selalu menuntut hal yang baik saja dan kita tidak merasakan hal yang buruk dimata kita tetapi sebenarnya itulah yang terbaik menurut tuhan. Kemudian Sikap sabar merupakan sikap yang penting dalam kehidupan, karena dalam hidup ini banyak ditemui godaan, cobaan. Seperti ketika berhadapan dengan kemaksiatan, kejahatan dan sebagainya. Sedangkan sabar adalah kemampuan menahan diri, ada godaan untuk tidak marah atau tidak pasrah.

Pengalaman yang saya alami adalah kita saat kehilangan uang, apalagi uang pecahan Rp 50 ribu sangatlah menjengkelkan. Ketika itu saya sedang berada di tempat service motor, dan saya baru sadar kita sudah sampai di rumah, uang tersebut jatuh ketika merogok kantong celana untuk mengambil handphone yang ada di kantong yang sama dimana uang itu saya taruh. Dengan sangat menjengkelkannya kejadian itu saya dalam hati berkata “mungkin itu bukan rezeki” dan saya pun mengikhlaskannya, lalu menahan rasa kesal atas keteledoran saya dengan sikap sabar.

Dengan berkeyakinan, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan yang berat yang Allah SWT berikan untuk kita maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan-Nya. Dan apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar