Sabtu, 13 Juni 2015

Artikel Game Engine

Game Engine

Sekilas Sejarah Game Engine
Sebelum (Game Engine) mesin permainan, permainan yang biasanya ditulis sebagai entitas tunggal game untuk Atari 2600, misalnya harus dirancang dari bawah ke atas untuk memanfaatkan optimal hardware layar tampilan ini rutin-core hari ini disebut kernel oleh retro pengembang. Platform lain telah kelonggaran lebih, tetapi bahkan ketika layar itu bukan masalah, kendala memori biasanya menyabotase upaya untuk menciptakan desain data-berat yang mesin kebutuhan. Bahkan pada platform menampung lebih, sangat kecil dapat digunakan kembali antara permainan. Kemajuan pesat hardware arcade-ujung tombak dari pasar-berarti bahwa sebagian besar kode harus dibuang setelah itu pula, sebagai generasi kemudian akan menggunakan desain permainan game yang sama sekali berbeda yang mengambil keuntungan dari sumber daya tambahan. Jadi desain paling permainan melalui 1980 dirancang melalui ruleset-keras dikodekan dengan sejumlah kecil data tingkat dan grafis.

Generasi pertama dari mesin grafis pihak ketiga atau renderers (dan pelopor untuk apa yang sekarang kita kenal sebagai mesin) didominasi oleh tiga pemain; BRender dari Argonaut Software, Renderware dari Kriteria Software Limited dan RenderMorphics ‘Realitas Lab. Realitas Lab adalah tercepat dari tiga dan adalah yang pertama diperoleh dalam langkah agresif oleh Microsoft. Tim RenderMorphics Pegawai Negeri Keondjian, Kate Seekings dan Doug Rabson kemudian bergabung dengan proyek Microsoft yang berubah Realita Lab ke Direct3D sebelum Keondjian dan Rabson kiri untuk memulai perusahaan lain middleware Qube Software. Renderware akhirnya dibeli oleh EA (Electronic Arts) tetapi dikesampingkan oleh raksasa permainan.

Adapun element element untuk game engine ialah:
a.       Tools/Data
            Merupakan bagian fixture untukmembuat text menjadi 3d sehingga user dapat dengan mudah mengakses dalam menjalankan gametersebut.

b.      System
            System merupakan komunikasi antara sofware yang di gunakan dengan bahasa pemograman, tidak hanya itu saja system di sini juga harus di pengaruhi oleh hardware yang di gunakan untuk menunjang dalam permainan.

c.       Console
            Console di gunakan untuk penyetingan pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging sehingga mempermudah ketika game tersebut terjadi error.

d.      Support
            Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader.

e.       Renderer/Engine Core
            Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.

f.       Game Interface
            Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.

g.      The Game
            Merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.

Game Engine menggunakan Blender

Sampai saat ini blender merupakan open source 3D modelling, rendering, game 3D animasi, simulasi pengembangan sistem. Blender terus ditingkatkan dengan fitur baru dan didukung oleh komunitas yang aktif. Blender adalah grafis 3D aplikasi yang dapat digunakan untuk pemodelan, texturing rendering, edting dan membuat aplikasi 3D interaktif, termasuk permainan video, film animasi atau efek visual. Blender tersedia untuk sejumlah sistem operasi termasuk Linux, Mac OS X, dan Microsoft Windows. Kelebihan yang dimiliki Blender adalah dapat membuat game tanpa menggunakan program tambahan lainnya, Karena Blender sudah memiliki “Engine Game” sendiri dan menggunakan “Python” sebagai bahasa pemograman yang lebih mudah ketimbang menggunakan C++, C, dll.

Dalam video yang di upload oleh SuperGloop BGE Tutorials bagaimana caranya membuat game di blender bagi pengguna awam. Di jelaskan pada video tersebut bagian-bagian blender tepatnya pada fitur Logic Game – Blender game.  Konsep game yang di jelaskan pada video tersebut adalah dengan sebuah objek dasar Cube yang dapat di kontrol pada keyboard dan beberapa objek Torus sebagai ring. Dengan menggunakan panel Game Logic Cube/ Torus dapat di kontrol melalui keyboard dan dapat pula di set animasi rotation untuk memperindah tampilan.


 
Yang ingin di capai/ goal pada game ini adalah pada saat objek Cube di jalankan mengenai salah satu objek Torus.

 
State Awal.

State Akhir.

Terlihat jelas bukan maksud dari game tsb? Ya, Cube yang di control melalui keyboard dengan bebas berjalan dapat memakan Torus/ ring. Untuk lebih jelas mengenai penjelasan diatas, simak lah pada video dengan link berikut ini:



















Sumber Video: SuperGloop BGE Tutorials “How to make a basic game in blender! (for beginners) – YouTube”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar